Laman

Jumat, 20 September 2013

Penyimpangan Pranata Keluarga

Penyimpangan Pranata Keluarga – Dalam Upaya pencegahan perilaku Penyimpangan Pranata Keluarga memerlukan dukungan dari semua anggota keluarga, baik keluarga inti maupun keluarga luas. Di dalam hal ini, masing-masing anggota keluarga harus mampu mengembangkan sikap kepedulian, kompak, serta saling memahami peran dan kedudukannya masing-masing di keluarga. contoh pranata keluarga yaitu Menanamkan tradisi dan kebiasaan dalam sikap menghormati atau sikap sopan santun terhadap orang yang lebih tua.
Meskipun keterlibatan seluruh anggota keluarga sangat dibutuhkan, namun orang tua memegang peran utama dalam membentuk perwatakan dan membina sikap anak-anaknya. Hal ini dikarenakan orang tua merupakan figur utama anak yang dijadikan panutan dan tuntunan, sehingga sudah sepantasnya jika orang tua harus mampu memberi teladan bagi anak-anaknya.
Dalam hubungannya dengan upaya pencegahan penyimpangan sosial di lingkungan keluarga, orang tua dapat melakukan beberapa hal, seperti berikut ini.
  1. Menciptakan suasana harmonis, perhatian, dan penuh rasa kekeluargaan.
  2. Menanamkan nilai-nilai budi pekerti, kedisiplinan, dan ketaatan beribadah.
  3. Mengembangkan komunikasi dan hubungan yang akrab dengan anak.
  4. Selalu meluangkan waktu untuk mendengar dan menghargai pendapat anak, sekaligus mampu memberikan bimbingan atau solusi jika anak mendapat kesulitan.
  5. Memberikan punnish and reward, artinya bersedia memberikan teguran atau bahkan hukuman jika anak bersalah dan bersedia memberikan pujian atau bahkan hadiah jika anak berbuat baik atau memperoleh prestasi.
  6. Memberikan tanggung jawab kepada anak sesuai tingkat umur dan pendidikannya.
  7. Langkah-langkah tersebut merupakan upaya yang dapat dilakukan orang tua agar tercipta suatu komunikasi yang baik dengan anak, sehingga anak merasa terlindungi, memiliki panutan atau teladan, serta merasa memiliki arti penting sebagai bagian dari keluarganya.
Fungsi Pranata Keluarga Dalam beberapa fungsi nyata sebagai berikut
  • Mengatur masalah tanggung jawab untuk merawat dan mendidik atau mensosialisasikan anak.
  • Mengatur masalah hubungan kekerabatan, yaitu ikatan-ikatan persaudaraan yang didasarkan adanya hubungan darah.
  • Mengatur masalah hubungan seksual untuk melanjutkan keturunan yang perlu melalui ikatan perkawinan. Dengan adanya aturan-aturan mengenai hubungan seksual dalam pranata keluarga, kelangsungan hidup manusia dapat dipertahankan.
  • Pranata keluarga juga memiliki fungsi afeksi. Setiap anggota dapat mencurahkan perasaan kasih sayangnya kepada anggota keluarga yang lain. Ayah menyayangi ibu, demikian sebaliknya. Ayah atau ibu menyayangi anak-anak demikian juga anak-anak menyayangi ayah dan ibunya. Adik menyayangi kakak, demikian sebaliknya.
Dalam pranata keluarga terdapat pula fungsi tersembunyi sebagai berikut.
  • Melaksanakan pengendalian sosial terhadap anggota keluarga agar tidak melakukan penyimpangan sosial.
  • Mengatur masalah ekonomi keluarga. Setiap keluarga mengatur ekonominya sendiri supaya setiap anggota keluarga dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
  • Mewariskan gelar kebangsawanan. Pada orang tua yang berstatus bangsawan, gelar kebangsawanan akan menurun kepada anaknya.
  • Melindungi anggota keluarga. Orang tua melindungi anaknya sampai dewasa, sebaliknya anak melindungi orang tuanya ketika orang tua sudah berusia lanjut atau jompo.

Tidak ada komentar: