III. DUALISME
a. Pengertian Pokok.
Dualisme adalah ajaran atau
aliran/faham yang memandang alam ini terdiri atas dua macam hakekat
yaitu hakekat materi dan hakekat rohani. Kedua macam hakekat itu
masing-masing bebas berdiri sendiri, sama azazi dan abadi. Perhubungan
antara keduanya itu menciptakan kehidupan dalam alam Contoh yang paling
jelas tentang adanya kerja sama kedua hakekat ini adalah terdapat dalam
diri manusia.
b. Tokoh-tokohnya.
1. Plato (427 -347 Sb.H)
2. Aristoteles (384 -322 Sb.H)
3. Descartes (1596 -1650)
4. Fechner (1802 -1887)
5. Arnold Gealinex
6 .Leukippos
7. Anaxagoras
8. Hc. Daugall
9. A. Schopenhauer (1788 -1860)
IV. EMPIRISME
a. Pengertian Pokok
Empirisme
berasal dari kata Yunani yaitu "empiris" yang berarti pengalaman
inderawi. Oleh karena itu empirisme dinisbatkan kepada faham yang
memilih pengalaman sebagai sumber utama pengenalanan dan yang
dimaksudkan dengannya adalah baik pengalaman lahiriah yang menyangkut
dunia maupun pengalaman batiniah yang menyangkut pribadi manusia. Pada
dasarnya Empirisme sangat bertentangan dengan Rasionalisme. Rasionalisme
mengatakan bahwa pengenalan yang sejati berasal dari ratio, sehingga
pengenalan inderawi merupakan suatu bentuk pengenalan yang kabur.
sebaliknya Empirisme berpendapat bahwa pengetahuan berasal dari
pengalaman sehingga pengenalan inderawi merupakan pengenalan yang paling
jelas dan sempurna.
Seorang yang
beraliran Empirisme biasanya berpendirian bahwa pengetahuan didapat
melalui penampungan yang secara pasip menerima hasil-hasil penginderaan
tersebut. Ini berarti semua pengetahuan betapapun rumitnya dapat dilacak
kembali dan apa yang tidak dapat bukanlah ilmu pengetahuan. Empirisme
radikal berpendirian bahwa semua pengetahuan dapat dilacak sampai kepada
pengalaman inderawi dan apa yang tidak dapat dilacak bukan pengetahuan.
Lebih lanjut penganut Empirisme mengatakan bahwa pengalaman tidak lain
akibat suatu objek yang merangsang alat-alat inderawi, kemudian di dalam
otal dipahami dan akibat dari rangsangan tersebut dibentuklah
tanggapan-tanggapan mengenai objek yang telah merangsang alat-alat
inderawi tersebut.
Empirisme memegang peranan yang amat penting bagi
pengetahuan, malah barangkali merupakan satu-satunya sumber dan dasar
ilmu pengetahuan menurut penganut Empirisme. Pengalaman inderawi sering
dianggap sebagai pengadilan yang tertinggi.
b. Tokoh-tokohnya.
1. Francis Bacon (1210 -1292)
2. Thomas Hobbes ( 1588 -1679)
3. John Locke ( 1632 -1704)
4. George Berkeley ( 1665 -1753)
5. David Hume ( 1711 -1776)
6. Roger Bacon ( 1214 -1294)
V. RASIONALISME.
a. Pengertian Pokok.
Rasionalisme
adalah merupakan faham atau aliran atau ajaran yang berdasarkan ratio,
ide-ide yang masuk akal.Selain itu, tidak ada sumber kebenaran yang
hakiki.
Zaman Rasionalisme berlangsung dari pertengahan abad ke XVII
sampai akhir abad ke XVIII. Pada zaman ini hal yang khas bagi ilmu
pengetahuan adalah penggunaan yang eksklusif daya akal budi (ratio)
untuk menemukan kebenaran.
Ternyata, penggunaan akal budi yang
demikian tidak sia-sia, melihat tambahan ilmu pengetahuan yang besar
sekali akibat perkembangan yang pesat dari ilmu-ilmu alam. Maka tidak
mengherankan bahwa pada abad-abad berikut orang-orang yang terpelajar
Makin percaya pada akal budi mereka sebagai sumber kebenaran tentang
hidup dan dunia. Hal ini menjadi menampak lagi pada bagian kedua abad ke
XVII dan lebih lagi selama abad XVIII antara lain karena pandangan baru
terhadap dunia yang diberikan oleh Isaac Newton (1643 -1727). Berkat
sarjana geniaal Fisika Inggeris ini yaitu menurutnya Fisika itu terdiri
dari bagian-bagian kevil (atom) yang berhubungan satu sama lain menurut
hukum sebab akibat.
Semua gejala alam harus diterangkan menurut
jalan mekanis ini. Harus diakui bahwa Newton sendiri memiliki suatu
keinsyafan yang mendalam tentang batas akal budi dalam mengejar
kebenaran melalui ilmu pengetahuan. Berdasarkan kepercayaan yang makin
kuat akan kekuasaan akal budi lama kelamaan orang-orang abad itu
berpandangan dalam kegelapan. Baru dalam abad mereka menaikkan obor
terang yang menciptakan manusia dan masyarakat modern yang telah
dirindukan, karena kepercayaan itu pada abad XVIII disebut juga zaman
Aufklarung (pencerahan).
b. Tokoh-tokohnya
1. Rene Descartes (1596 -1650)
2. Nicholas Malerbranche (1638 -1775)
3. B. De Spinoza (1632 -1677 M)
4. G.W.Leibniz (1946-1716)
5. Christian Wolff (1679 -1754)
6. Blaise Pascal (1623 -1662 M)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar