Laman

Kamis, 06 Desember 2012

Materi Fisika SMP


  1. Hukum Archimedes
Sebuah benda yang tercelup sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkannya. Pernyataan ini dikenal sebagai hukum Archimedes.
Berdasarkan hukum ini, besarnya gaya keatas (FA) = berat zat cair (fluida) yang dipindahkan(wbf)

FA = wbf
FA = mbf . g




FA = ρf.Vbf . g

Keterangan :
ρf     = Massa jenis fluida yang dipindahkan (kg/m3)
Vbf  = Volume fluida yang dipindahkan (m3)
= Volume benda yang tercelup dalam fluida
g    = percepatan gravitasi bumi (m/s2)
FA = Gaya keatas / gaya archimedes (N)




Mengapung, Melayang, Tenggelam

a)      Mengapung
         Syarat benda mengapung
         FA > wbf
         ρf > ρb

b)      Melayang
         Syarat benda melayang
         FA = wbf                                                     a
         ρf    = ρb
c)      Tenggelam                                      b
         Syarat benda tenggelam             c
         FA < wbf
         ρ< ρb

 berdasarkan Hukum Archimedes :

ρf.Vbf . g  = ρb.Vb . g




ρf.Vbf  = ρb.Vb

Keterangan :
ρb    = massa jenis benda
ρf    = massa jenis fluida
Vb  = volume benda secara keseluruhan
Vbf  = volume benda yang tercelup dalam fluida


KALOR

Kalor (Energi Panas)
Kalor dikenal sebagai bentuk energi yaitu energi panas dengan notasi Q

Satuan Kalor :
Satuan kalor adalah kalori (kal) atau kilo kalori (k kal)
1 kalori/kilo kalori adalah : jumlah kalor yang diterima/dilepaskan oleh 1 gram/1 kg air untuk menaikkan/menurunkan suhunya 10 C.

Kesetaraan antara satuan kalor dan satuan energi.
Kesetaraan satuan kalor dan energi mekanik ini ditentukan oleh PERCOBAAN JOULE.
1 joule = 0,24 ka

1 kalori = 4,2 joule
atau


Harga perbandingan di atas disebut TARA KALOR MEKANIK.

Kapasitas kalor atau Harga air / Nilai air (H)
Kapasitas kalor suatu zat ialah banyaknya kalor yang diserap/dilepaskan untuk menaikkan/menurunkan suhu 10 C
Jika kapasitas kalor/Nilai air = H maka untuk menaikkan/menurunkan suhu suatu zat sebesar Dt diperlukan kalor sebesar :



Q = H . Dt
Q   dalam satuan k kal atau kal
H   dalam satuan k kal / 0C atau kal / 0C
Dt  dalam satuan 0C


Kalor Jenis (c)

Kalor jenis suatu zat ialah : banyaknya kalor yang diterima/dilepas untuk menaikkan/menurunkan suhu 1 satuan massa zat sebesar 10 C.
Jika kalor jenis suatu zat = c, maka untuk menaikkan/menurunkan suatu zat bermassa m, sebesar Dt  0C, kalor yang diperlukan/dilepaskan sebesar :



Q = m . c . Dt
Q    dalam satuan k kal atau kal
m    dalam satuan kg atau g
c     dalam satuan k kal/kg 0C atau kal/g 0C
Dt   dalam satuan 0C
Dari persamaan di atas dapat ditarik suatu hubungan :
H . Dt = m . c . Dt
H = m . c

Perubahan wujud.
Semua zat yang ada di bumi ini terdiri dari 3 tingkat wujud yaitu :
-          tingkat wujud padat
-          tingkat wujud cair
-          tingkat wujud gas

Kalor Laten (L)
Kalor laten suatu zat ialah kalor yang dibutuhkan untuk merubah satu satuan massa zat dari suatu tingkat wujud ke tingkat wujud yang lain pada suhu dan tekanan yang tetap.
Jika kalor laten = L, maka untuk merubah suatu zat bermassa m seluruhnya ke tingkat wujud yang lain diperlukan kalor sebesar :
Q = m . L
Dimana :
Q  dalam kalori atau k kal
m  dalam gram atau kg
L  dalam kal/g atau k kal/kg
-          Kalor lebur ialah kalor laten pada perubahan tingkat wujud padat menjadi cair pada titik leburnya.
-          Kalor beku ialah kalor laten pada perubahan tingkat wujud cair menjadi padat pada titik bekunya.
-          Kalor didih (kalor uap) ialah kalor laten pada perubahan tingkat wujud cair menjadi tingkat wujud uap pada titik didihnya.
Dibawah ini akan digambarkan dan diuraikan perubahan wujud air (H2O) dari fase padat, cair dan gas yang pada prinsipnya proses ini juga dijumpai pada lain-lain zat.

Gambar perubahan wujud air.












suhu

100o C




0o C




waktu
Q = m x ces x Dt
Di bawah suhu 00 C air berbentuk es (padat) dan dengan pemberian kalor suhunya akan naik sampai 00C. (a-b) Panas yang diperlukan untuk menaikkan suhu es pada fase ini adalah :
  1. Tepat pada suhu 00 C, es mulai ada yang mencair dan dengan pemberian kalor suhunya tidak akan berubah (b-c). Proses pada b-c disebut proses MELEBUR (perubahan fase dari padat menjadi cair).
Panas yang diperlukan untuk proses ini adalah :
Q = m . Kl
Kl = Kalor lebur es.
  1. Setelah semua es menjadi cair, dengan penambahan kalor suhu air akan naik lagi  (c-d)
Proses untuk merubah suhu pada fase ini membutuhkan panas sebesar :



Q = m . cair . Dt
Pada proses c-d waktu yang diperlukan lebih lama daripada proses a-b, karena kalor jenis air (cair) lebih besar daripada kalor jenis es (ces).
  1. Setelah suhu air mencapai 1000 C, sebagian air akan berubah menjadi uap air dan dengan pemberian kalor suhunya tidak berubah (d-e). Proses d-e adalah proses MENDIDIH (Perubahan fase cair ke uap).
Panas yang dibutuhkan untuk proses tersebut adalah :



Q = m . Kd
Kd = Kalor didih air.
Suhu 1000 C disebut TITIK DIDIH AIR.
  1. Setelah semua air menjadi uap air, suhu uap air dapat ditingkatkan lagi dengan pemberian panas (e-f) dan besarnya yang dibutuhkan :



Q = m . cgas . Dt
Proses dari a s/d f sebenarnya dapat dibalik dari f  ke a, hanya saja pada proses dari f ke a benda harus mengeluarkan panasnya.
  • Proses e-d disebut proses MENGEMBUN (Perubahan fase uap ke cair)
  • Proses c-b disebut MEMBEKU (Perubahan fase dari cair ke padat).
Besarnya kalor lebur = kalor beku
Pada keadaan tertentu (suhu dan tekanan yang cocok) sesuatu zat dapat langsung berubah fase dari padat ke gas tanpa melewati fase cair. Proses ini disebut sebagai SUBLIMASI.
Contoh pada kapur barus, es kering, dll. Pada proses perubahan fase-fase di atas dapat disimpulkan bahwa selama proses, suhu zat tidak berubah karena panas yang diterima/dilepas selama proses berlangsung dipergunakan seluruhnya untuk merubah wujudnya.

Hukum Kekekalan Energi Panas (Kalor)
Jika 2 macam zat pada tekanan yang sama, suhunya berbeda jika dicampur maka : zat yang bersuhu tinggi akan melepaskan kalor, sedangkan zat yang bersuhu lebih rendah akan menyerap kalor.
Jadi berlaku : Kalor yang diserap = kalor yang dilepaskan
Pernyataan di atas disebut “Asas Black” yang biasanya digunakan dalam kalorimeter, yaitu alat pengukur kalor jenis zat.
Rambatan Kalor.
Panas dapat dipindahkan dengan 3 macam cara, antara lain :
  1. Secara konduksi (Hantaran)
  2. Secara konveksi (Aliran)
  3. Secara Radiasi (Pancaran)
Posted on Januari 16, 2012, and tagged air nilai, energi mekanik, joule, kalori, panas kalor, suhu. Tinggalkan komentar

Galaksi, Rasi dan Tata Surya

1. Galaksi adalah kumpulan raksasa yang terdiri dari bintang, gas, dan debu, ketiganya saling    mengikat karena adanya gaya gravitasi. Manusia hidup di galaksi Bimasakti yang memiliki sekitar 200 milyar bintang bintang, dan matahari merupakan salah satu dari bintang bintang tersebut.
2. Kelompok bintang dalam galaksi yang sama membentuk susunan tertentu disebut rasi.


Oya kawan-kawan, pesen dari aku, tingkatin motivasi belajar kalian. Motivasi belajar itu adalah : keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang dapat menimbulkan kelangsungan dari kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki siswa
itu dapat tercapai .


CIRI-CIRI ANAK YANG MEMILIKI MOTIVASI
1. Tekun menghadapi tugas
2. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa).
3. Berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapai).
4. Menunjukan minat terhadap bermacam –macam masalah
5. Lebih senang bekerja sendiri
6. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin
7. Dapat mempertahankan pendapatnya kalau sudah yakin akan sesuatu
8. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini
9. Senang mencari dan memecahkan masalah (soal-soal )


sumber: http://numeza-nurul.blogspot.com

Tidak ada komentar: