Laman

Sabtu, 15 Juni 2013

BBM Belum Naik, Harga Sembako Sudah Melonjak

Ilustrasi daging ayam.

Jakarta - Kebijakan menaikkan harga bahan bakar minyak minyak (BBM) bersubsidi belum diumumkan pemerintah. Namun, harga sejumlah komoditas kebutuhan bahan pokok sudah mulai merangkak naik.
Berdasar pantauan Suara Pembaruan di Pasar Jambul dan Pasar Kramatjati, Jakarta Timur, Sabtu (15/6) pagi, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga secara signifikan antara lain, ayam potong, dan telur.
Asep Somantri, seorang pedagang ayam potong jenis boiler di Pasar Kramatjati, mengungkapkan sudah dua minggu belakangan harga ayam potong broiler mencapai 28.000 hingga 30.000 per kilogram. Sebelumnya, harga ayam potong hanya berkisar 22.000 per kilogram.
Kenaikan ini, menurut Asep, disebabkan tingginya bibit ayam broiler DOC (Daily of Chicken), dan pakan ternak.
Di kalangan peternak, harga ayam DOC yang sebelumnya Rp 3.000 per ekor, saat ini telah mencapai Rp 7.000 per ekor. Kenaikan harga ayam potong juga disebabkan adanya rencana kenaikan harga BBM bersubsidi.
"Sepertinya memang ada hubungannya dengan itu. Biasanya jelang puasa memang naik, tapi itu 10 hari atau seminggu menjelang puasa, dan kenaikannya pun tidak setinggi ini. Ini enggak biasa," kata Asep.
Dengan kenaikan harga ayam potong broiler yang cukup signifikan ini, Asep mengaku kebingungan. Dia mengaku tak mampu untuk terus menaikkan harga. Akibatnya, Asep terpaksa memangkas keuntungan yang diperolehnya.
"Biasanya per kilogram untungnya bisa mencapai Rp 3.000, sekarang paling Rp 1.000. Soalnya kalau dijual terlalu mahal enggak kuat, nanti enggak ada yang mau beli," katanya.
Untuk harga telur ayam negeri, saat ini telah mencapai 20.000 per kilogram dari yang biasanya hanya 17.000 per kilogram. Kenaikan harga telur ayam negeri ini telah berlangsung sejak seminggu terakhir.
"Minyak goreng curah juga mengalami kenaikan. Dari yang biasanya Rp 10.000 per liter, sekarang Rp 10.500 per liter. Naik sekitar Rp 500," kata Yuyun, seorang pedagang sembako di Pasar Jambul.
Sementara itu, untuk kebutuhan pokok lainnya, seperti gula, dan tepung tidak masih dalam harga yang normal.
Untuk gula pasir, berkisar pada harga Rp 12.000 per kilogram, sedangkan harga tepung terigu berkisar pada harga Rp 7.500 per kilogram.
Hal yang sama terjadi pada komoditas berbagai sayur mayur dan buah-buahan di Pasar Induk Kramatjati.
Asisten Manajer Unit Pasar Besar (UPB) Pasar Induk Kramatjati, Sugiyono, mengatakan harga berbagai komoditas sayur mayur dan buah-buahan tidak mengalami perubahan berarti.
"Sama seperti tiga atau empat hari yang lalu. Belum ada salah satu komoditas yang mengalami kenaikan harga," katanya.
Penulis: F-5/FEB
Sumber:Suara Pembaruan

Tidak ada komentar: