Bungur & Mahoni
Dikenal mampu menyerap polutan seperti timbal. Maka kedua pohon ini
sebaiknya ditanam untuk penghijauan di kota-kota besar, dekat jalan
protokol yang padat lalu lintasnya. Bukan rahasia lagi kalau kendaraan
bermotor menjadi penyumbang timbal terbesar di udara Sebaliknya, pohon
seperti akasia sebaiknya jangan dijadikan pohon jalur hijau. Mengapa?
karena akasia menjadi salah satu pencetus asma. Begitu juga pohon palem
yang indah bentuknya, tak begitu besar manfaatnya.
Lumut
Lumut
yang menempel di batang pohon mampu mendeteksi tingkat polusi udara
suatu daerah. Semakin banyak lumut menempel di sebuah pohon berarti
semakin baik kualitas udara di tempat itu.
Tanaman Sirih Belanda
Tanaman perdu yang bisa tumbuh dimana saja, termasuk di dalam pot di
halaman rumah ini mampu menyerap formaldehida dan benzena. Hasilnya
rumah pun lebih segar dan lega untuk bernafas.
Kembang Sepatu
Mampu menyerap nitrogen sehingga membuat paru-paru kita jadi lega.
Namun jangan sekali-sekali menanam bunga kembang sepatu di dekat ruang
Radiografi. Tanaman ini berfungsi meneruskan radiasi sehingga berbahaya
bagi orang di sekitar tempat radiografi tersebut.
Sansevieria
Kalau kembang sepatu berfungsi melanjutkan radiasi, tidak demikian
dengan tanaman sansevieria ini. Sansevieria mampu menyerap 107 jenis
racun, termasuk polusi udara, asap rokok (nikotin), hingga radisi
nuklir, sehingga cocok dijadikan penyegar. Oya, kaktus juga bisa
menghambat radiasi.
Pohon Trembesi
Mampu menyerap karbondioksida dalam jumlah yang besar, sehingga sangat
disarankan untuk ditanam sebagai pohon penghijauan. Namun trembesi
membutuhkan lahan yang cukup luas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar